بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

11 Maret 2011

Menjadi Mulia Tak Perlu Menunggu Kaya

Oleh: Ratna Utami

Ini sebuah kisah nyata: ada dua orang wanita yang tinggal serumah. Keduanya selalu menyisihkan sebagian harta yang dititipkan Allah pada mereka dengan cara berinfak. Hal ini mungkin bukan sesuatu yang menarik untuk dibicarakan. Tetapi tunggu, ulama tersebut melanjutkan kisahnya.

10 Maret 2011

Titik Hati

SASTRA

Oleh Sinta Yudisia*

Nyonya Maali melompat dari kursi. "Apa?"

Sepasang matanya seolah keluar dari tempurung kepala.
Sekelompok lelaki, preman sekalipun, mengerut bila berhadapan dengan perempuan macam Nyonya Maali. Kritiknya tajam, suaranya pedih, tuduhannya merajam. Lebih dari itu, uangnya mampu mengaliri nadi untuk tetap hidup. Setiap yang bergantung di ketiaknya merasakan nyaman bersarang di gundukan uang, enggan untuk bersikap memusuhi. Ya, ya, ya. Usahakan ia mendengar persetujuan. Usahakan senyumnya terkembang. Usahakan ia selalu senang. Jika riang gembira, Nyonya Maali ibarat ATM berjalan.

Masjid Abah

SASTRA 

Oleh A Zakky Zulhazmi

Kemarin malam Abah mengajakku makan sego kucing di angkringan. Aku heran, tak biasanya Abah mengajakku makan di luar. Apalagi hanya berdua denganku. Ketika tengah menikmati hidangan, Abah mengambil napas panjang, lalu berujar.

"Nak, Abah pengen cerita."
"Cerita apa, Bah?" aku menatap wajah Abah dalam-dalam.
"Tapi kamu ndak boleh ketawa, lho. Soalnya kamu pasti bakal mengira ini cerita konyol." Nada bicara abah agak kurang percaya diri.
"Iya deh, Bah. Memang cerita apa, sih?